Tentang
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun website http://binadeku.blogspot.co.id/ ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam http://binadeku.blogspot.co.id/ ini kami membahas mengenai hubungan sejarah dan photo di desa tersebut dan sekitarnya.
.
Http://binadeku.blogspot.co.id/ ini kami buat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan website ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada grub facebook “Binade Kampung Damai” (BKD),grub facebook Paguyupan Warga Desa Binade,dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan website ini.
Kami menyadari bahwa kami masih banyak kekurangan yang mendasar pada website ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga website ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Surabaya,19 MARET 2016
FPB (Forum Pemuda Binade)
PENGUMUMAN
Buat para kawula muda binadeYang ingin bergabung menjadi anggota FPB (Forum Pemuda Binade)
Dimohon untuk berkomentar di bawah dengan menyebutkan
Nama lengkap serta Alamat anda,mengingat pentingnya data tersebut yang akan segera diresmikan.Kami memohon kepada seluruh pemuda dan warga binade untuk ikut serta berpartisipasi.
Email : Ipien.putheng@gmail.com
Demikian pemberitahuan ini kami umumkan dengan sesungguhnya.
Label:
Home
Cek kesehatan gratis
Cek kesehatan gratis…! Mungkin inilah kata yang
pas untuk kegiatan yang dilaksanakan pada hari sabtu 22 Februari 2014, yang
bertempat di desa Binade Ngrayun Ponorogo, bekerjasama antara
RSU Muhammadiyah Ponorogo dengan KKN Mahasiswa
Unmuh Ponorogo.
Selain cek kesehatan gratis
dari pihak RSU Muhammadiyah Ponorogo yang bekerjasama dengan KKN
Mahasiswa Unmuh Ponorogo memberikan penyuluhan kesehatan dengan mengangkat tema
“Waspada Stroke” dengan harapan para warga yang ada di desa Binade Ngrayun bisa
mendeteksi gejala stroke sejak dini dan mampu mencegah agar tidak terjadi
stroke, mulai dari pola makan, pola hidu p,
tutur dr. Hj. Rina Kurniawati (Pembicara seminar pada waktu itu). Dengan gaya
khasnya yang kalem, santai dan penuh dengan canda “H. Edi Suwito, Amd.Kep
(Manager Keperawatan RSU Muhammadiyah Ponorogo) mengajak para warga untuk
selalu menjaga diri agar tidak terjadi sakit terhadap diri setiap warga.
Dan juga mengenalkan perubahan nama rumah
sakit yang semula RSU ‘Aisyiyah Diponegoro Ponorogo menjadi RSU Muhammadiyah
Ponorogo. Wargapun antusias mendengarkan dan mengikuti paparan dari dr. Hj. Rina Kurniawati dan juga
paparan dari H. Edi Suwito, Amd. Kep. Dengan materi Waspada Stroke dan juga
pengenalan RSU Muhammadiyah Ponorogo Ini lah
bentuk kepedulian RSU Muhammadiyah Ponorogo yang selalu mengkampanyekan tentang
kesehatan, mulai dari menjaga, merawat, dan mengobati. Ini bukanlah yang
terakhir dalam mengkampanyean kesehatan terhadap warga. Masih banyak lagi
agenda untuk ponorogo sehat. (Ws /
Humpas)
Label:
Home
Desa Binade
Desa: Binade
Kecamatan: Ngrayun
Kabupaten: Ponorogo
Provinsi: East Java
Negara: Indonesia
Kodepos 63464
Wikipedia article: http://id.wikipedia.org/wiki/Binade,_Ngrayun,_Ponorogo
Nearby cities: Pakunden, Kec. Ponorogo, Pacitan
Coordinates: 8°5'12"S 111°21'46"E
Label:
Home
6.500 keping uang kuno
PONOROGO, KAMIS — Sedikitnya 6.500 keping uang kuno
ditemukan di halaman rumah Suyono (38) di Dusun Blumbang, Desa Binade,
Kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo.Kawasan ini berada di kawasan perbukitan
di Ponorogo bagian selatan, berdekatan dengan wilayah Kabupaten Pacitan.
Berdasarkan pengamatan, Kamis (19/2), kepingan uang kuno itu berbentuk
lingkaran dengan diameter 2,7 sentimeter (cm). Di bagian tengahnya berlubang
dengan diameter 0,5 cm. Di salah satu sisi koin, terdapat empat huruf China.
Huruf China di setiap koin berbeda-beda bentuknya. Namun, tidak semua koin
masih
baik bentuknya. Sebagian besar dari koin itu terlihat sudah
rusak, huruf China di salah satu sisi koin sudah tidak terlihat. Suyono
mengatakan, ribuan kepingan uang kuno itu ditemukannya saat dia hendak
memperluas halaman depan rumahnya. "Saat saya menggali, saya kaget setelah
melihat banyaknya kepingan uang logam. Uang ini terkumpul di satu tempat,
ditali dengan tali ijuk," katanya. Rencananya hari ini tim dari Balai
Pelestarian Peninggalan Purbakala Trowulan di Mojokerto akan datang ke Binade
guna melihat kepingan uang kuno yang ditemukan Suyono. Saat ini, kepingan uang
itu disimpan di rumah Suyono dan sebagian lagi diamankan di rumah Sri Mulyani.
Arkeolog Dwi Cahyono dari Universitas Negeri Malang menduga kepingan uang kuno
itu dipergunakan di atas abad ke-10 untuk berdagang dengan pedagang China. Ada
dua dugaan mengapa uang kuno dalam jumlah banyak justru ditemukan di Ponorogo
selatan. Pertama, dibawa oleh bangsawan dari Kerajaan Wengker di Ponorogo yang
hendak kabur dari serangan Airlangga di abad ke-11. Kedua, dibawa oleh
bangsawan yang hendak kabur dari serangan Majapahit di masa akhir kekuasaan
Majapahit, saat kawasan Ponorogo diperintah oleh Batoro Katong. Hal ini
terlihat dari tidak adanya guci yang biasanya digunakan untuk menyimpan uang di
lokasi penemuan uang. "Uang itu justru ditali dengan tali ijuk menandakan
uang itu sedang dibawa oleh pemiliknya. Yang jelas pemilik uang itu bukan orang
biasa karena uangnya banyak," katanya. SUMBER :
http://sains.kompas.com/read/2009/02/19/18135118/6.500.Keping.Mata.Uang.Kuno.Ditemukan.di.Ponorogo..
Label:
Home